MERANTI,TIRAIPESISIR.COM-Pembangunan jaringan instalasi listrik PLN tahun 2018 di Desa Putri Puyu, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau diduga terbengkalai. Betapa tidak,sudah hampir 6 bulan pengerjaannya berhenti dan tidak dilanjutkan lagi sehingga membuat masyarakat menjadi kecewa karena program PLN ‘Tahun 2019 Seluruh Wilayah Meranti Terang Benderang’ hanya janji belaka.
Seperti diungkapkan Kementerian ESDM RI melalui Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,Ir.Maritje Hutapea mengatakan masih ada sebanyak 2,519 Desa di Indonesia yang belum menikmati listrik atau sekitar 87,35% rasio elektrifikasi listrik untuk Indonesia.
Dimana, kata dia, tanah air menargetkan rasio elektrifikasi listrik secara keseluruhan minimal 92 persen. Tidak menutup kemungkinan bertambah setiap tahunnya hingga tahun 2019 mencapai minimal 97 persen.
“Upaya ini merupakan langkah sesuai program Pusat agar seluruh kawasan hingga pelosok Indonesia terang benderang,” ujar Maritje, dalam sosialisasi LTSHE tahun 2017 yang digelar di Ballroom Grand Meranti Hotel Jalan Kartini Selatpanjang Kota, Selasa (19/9/2017) silam.
Menurutnya, untuk Provinsi Riau rasio elektrifikasi listrik baru mencapai 89 persen, dimana masih ada sekitar 11 persen Desa lagi belum teraliri listrik. Sementara untuk meminimalisir desa-desa terpencil tanpa tersentuh listrik ini, kata dia, melalui program listrik pedesaan dari kementerian mudah-mudahan dapat terwujud sesuai komitmen Pusat.
“Kita (Kementerian ESDM,red) memiliki program listrik perdesaan yang tujuannya supaya bisa sampai ke Desa terpencil. Sebanyak 409 unit LTSHE akan dibagikan ke beberapa Desa khususnya di Kepulauan Meranti,” terangnya.
Pantauan tiraipesisir.com di Desa Putri Puyu, Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Jumat (16/8/2019), sebagian Jaringan Tegangan Menengah (JTM), dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) serta Gardu Distribusi yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen sudah terpasang. Selain itu, pada bagian tiang yang lain JTR belum terpasang dan tiangnya juga belum di cat, sedangkan pada bagian tiang yang lain belum dibuat cor kolom pondasi dan manset.
Kepala Desa Putri Puyu, Syahrul, ketika ditemui di kediamannya kepada tiraipesisir.com memaparkan, pembangunan jaringan instalasi listrik PLN di Kecamatan Tasik Putri Puyu dimulai sejak tahun 2018, sebagian tiang sudah dipasang JTM,JTR dan Travo, sementara pada bagian tiang yang lain baru dipasang JTM saja, dan selama 6 bulan terakhir ini sudah tidak dilanjutkan lagi pengerjaannya.
“Kita sangat kecewa terhadap pihak PLN dalam pelaksanaan pembangunan jaringan instalasi listrik di Desa Putri Puyu ini, janjinya tahun 2018 listrik PLN sudah hidup di Desa Putri Puyu, tapi realisasinya hanya janji, bahkan sejak 6 bulan terakhir ini kelihatannya tidak lagi dilanjutkan pengerjaannya, apa masalahnya kita juga tidak mengerti namun kesannya semacam terbengkalai,” ucap Kepala Desa,Syahrul dengan nada kesal seraya mengatakan program PLN ‘Tahun 2019 Seluruh Wilayah Meranti Terang Benderang’ hanya janji belaka.
Kepala Rayon PT.PLN Selatpanjang Kabupaten Kepulaun Meranti, Jannatul Firdaus, yang coba dikonfirmasi terkait tentang terbengkalainya pelaksanaan pembangunan jaringan instalasi listrik PLN tahun 2018 di Desa Putri Puyu, Kecamatan Tasik Putri Puyu dan apa kendalanya kepada tiraipesisir.com mengatakan, bahwa pihaknya tidak mengetahui apa kendalanya.
“Saya tidak mengetahui apa kendalanya, ditanya saja sama Tim UP2K nya pak,” katanya.
Ditanya, apa kapasitas Rayon dalam pelaksanaan proyek tersebut. Jawabnya, tidak ada,” kami hanya mengoperasikan,” terangnya singkat.
Supervisor Konstruksi UP2K PLN Kanwil Riau berinisial AR saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak bersedia menerima panggilan, hingga berita ini diterbitkan,AR belum dapat dihubungi. (Red)