JAKARTA,TIRAIPESISIR.COM-Gereja GPIB Sejahtera Jemaat DKI Jakarta menyambut hari Kemerdekaan RI yang ke-74 tahun 2019 dengan berbagai kegiatan yang diikuti oleh semua jemaat. Acara diawali dengan Ibadah Syukur, lalu upacara bendera dan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan seru.
Ketua Panitia HUT RI GPIB Sejahtera DKI Jakarta, Pnt Hermanto mengatakan, menyemarakan HUT RI yang ke-74, panitia menyajikan beragam lomba dengan berbagai kategori.
Untuk kategori anak-anak, ada lomba memasukan pensil ke dalam botol, membawa kalereng dengan sendok makan dan makan donat yang ditabur tepung. Untuk kategori taruna, ada lomba tarik tambang dan balap karung. Kategori pemuda, panitia menyusun lomba memindahkan air, bakiak dan tarik tambang. Untuk kategori ibu-ibu, ada lomba merias muka dengan wajah ditutup dan menendang bola dengan terong yang diikat di pinggang.
“Merias wajah pasti seru, karena mukanya ditutup. Lipstik pasti nggak beraturan saat merias wajah,” kata Jafer seorang jemaat.
Sedangkan bagi kaum bapak, ada lomba main Domino dan balap karung. Dan untuk para nenek-nenek dan opa-opa, panitia mengagendakan lomba berjoget ria dengan berpasangan yang memakai alat bantu balon yang menempel di perut.
“Bagi semua peserta, kami panitia siapkan hadiah berupa uang tunai untuk semua kategori dan jenis lomba untuk juara 1,2 dan 3. Upacara dan ibadah serta lomba ini, kami persembahan bagi kemerdekaan bangsa Indonesia,” tutur Hermanto.
Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Sejahtera DKI Jakarta, Pendeta Bendjamin Louhenapessy Sth menyaksikan langsung kegiatan ini. “Kegiatan yang di susun panitia sangat bermanfaat bagi masyarakat warga gereja,” kata Pendeta Bendjamin.
Menurut Pendeta Bendjamin, kegiatan ini sebagai bagian dari upaya gereja, guna menghargai Kemerdekaan RI sekaligus mempererat tali silaturahmi diantara semua warga jemaat yang berada di 5 Sektor pelayanan.
“Sangat terlihat antusiasme dan keceriaan yang terpancar dari wajah masyarakat gereja. Walaupun di cuaca cukup terik, namun tidak dijadikan penghalang bagi peserta untuk mengikutinya,”ujarnya lagi.
Pendeta Bendjamin Louhenapessy dalam khotbah 17 Agustus-an menegaskan, pentingnya persatuan diantara sesama anak bangsa. “Budaya Indonesia harus dipertahankan,” ucapnya. (Horlas/A08/08)